Warga Depok Geram, Pembangunan Jalan Dilakukan Serentak, Jalan Macet Dimana-mana

0
929

www.depoktren.com–Diumumkan jangan bepergian ke Kota Depok pada Desember ini dulu, jika tidak penting, lagi banyak muncul “proyek injury time” kejar habis sisa APBD, jalanan macet dimana-mana. Jalanan dibetonisasi dan drainase dikeruk. Begitulah tulisan status seorang warga Depok, Hendrata Yudha di media sosial (medsos), facebooknya.

Hendrata yang berdomisili di Kelurahan Beji, Depok geram dengan banyaknya proyek pembangunan bertonisasi jalan dan pembuatan drainase yang dilakukan secara serentak yang menimbulkan kemacetan parah. 

“Saya heran kenapa proyek bertonisasi jalan dan pembuatan drainase dikerjakan serentak di akhir tahun, bikin macet dimana-mana. Kenapa nggak dikerjakan bergantian sejak awal tahun?,” ujar Hendrata seperti di kutip dari Republika, Selasa (18/12/2018).

Tulisan status Hendrata di facebook mendapat cukup banyak komentar dari sebagian besar warga Depok. “Sejak awal Nopember perbaikan Jembatan di Pitara, imbasnya arah sawangan always macet pak.. ngga ada bongkar-bongkar aja udah maciat.. apalagi ini… Hufftt,” tulis Bun Mbunz.

Berdasarkan pemantauan Republika, memang ada sejumlah proyek besar pembangunan dan pelebaran betonisasi jalan serta pembuatan drainase dan jembatan yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya yakni proyek di Jalan Gas Alam, Jalan Nusantara, Jalan Tanah Baru, Jalan Tole Iskandar, Jalan Studio Alam, Jalan Kemakmuran, Jalan Kejayaan, Jalan Cilodong dan Jalan Belimbing.

Lalu peningkatan Jalan Anggrek, peningkatan Jalan Rajawali, peningkatan Jalan Dahlia, Jalan Puring dan pelebaran Jalan Salak, Jalan Maruyung dan Jalan Bawah Jembatan UI.

Sedangkan pembuatan drainase dan jembatan yakni drainase di Jalan Radar Auri, drainase di Jalan Nusantara, drainase Jalan Kukusan, drainase Jalan Setosa, pembangunan Jembatan Pitara, Jembatan Pipit, Jembatan Jalan Pertanian, penurapan Kali Cabang Tengah yang longsor dan penurapan Kali Tanah Baru yang longsor.

Rudi, seorang warga Perumnas Depok juga mengeluhkan kemacetan jalan yang ditimbulkan oleh banyak proyek pembangunan betonisasi jalan dan pembangunan jembatan. “Pekerjaan proyek pembangunan Jembatan Pipit dikerjakan asal-asalan, bikin jalan macet, tidak ada yang mengatur lalulintas jalan serta parahnya lagi pembangunan jembatan tersebut merusak taman,” ungkap Rudi.

Seorang oknum TNI yang tidak diketahui identitasnya sempat kesal dengan adanya pembangunan betonisasi Jalan Gas Alam. Oknum TNI yang hendak melintas nekat menerobos blokade dan melaju di jalan yang sedang di cor. Akibatnya jalan jadi rusak dan berbekas lindasan ban motor. “Ya, jalan sempat rusak dilindas pengguna jalan, tapi sekarang sudah diperbaiki lagi,” ucap Harahap, seorang mandor proyek betonisasi Jalan Gas Alam, Depok.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Manto mengatakan, jelang akhir tahun, pihaknya akan menyelesaikan beberapa kegiatan pembangunan, seperti peningkatan jalan berupa beton dan hotmik, pembuatan drainase, serta pembangunan jembatan.

“Sejak awal November ada 93 pembangunan peningkatan jalan berupa beton dan hotmik, pembuatan drainase, serta pembangunan jembatan. Diharapkan pekerjaan proyek-proyek tersebut selesai pada 24 Desember. Kami akan terus lakukan monitoring,” jelas Manto.

Menurut Manto, pekerjaan proyeksi yang dilakukan serentak yang dimulai Oktober hingga Desember disebabkan karena lambatnya proses lelang yang baru selesai proses dan baru diumumkan Badan Layanan Pengadaan (BLP). “Lamanya proses perencanaan dan proses lelang merupakan salah satu penyebabnya pekerjaan proyek menjadi menumpuk,” ucap Manto.

Dia mengakui, jumlah pekerjaan proyek yang cukup banyak dan dilakukan sebanyak ini, sudah diprediksi akan berpengaruh pada mobilitas pengguna jalan yang terkena imbas pembangunan tersebut. “Pastinya akan menimbulkan kemacetan yang tentulah akan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Untuk itu kami minta warga bersabar demi hasil yang lebih baik,” harap Manto. (Siska)

 930 total views

LEAVE A REPLY