TMMD 2018, Kapendam Jaya Beberkan Bahaya Hoaks ke Pelajar SMAN 9 Depok

0
552

www.depoktren.com–Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Non Fisik Ke-103 di Depok digelar dengan memberikan penyuluhan kepada 80 pelajar SMAN 9 Depok, yang berlokasi di Jalan Bali, Perumahan Megapolitan Estate, Cinere, Depok, Selasa (30/10/2018).

Sebagai narasumber dihadirkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi.

Dalam paparannya bertema media dan hoaks, Kristomei menjelaskan bahwa informasi yang cukup banyak dan beredar di media sosial saat ini mengenai hal apapun, harus bisa disikapi oleh para pelajar dengan cara yang baik dan benar.

Yakni dengan melihat lebih dalam apakah setiap informasi yang diterima itu bisa dipercaya kebenarannya atau justru diragukan, terutama mengenai hal-hal sensitif seperti politik, keamanan dan isu sara.

Jika informasi terasa simpang siur dan dipertanyakan kebenarannya, kata Kristomei, maka yang perlu dilakukan adalah mengecek informasi itu lebih jauh dengan melakukan konfirmasi.

“Atau bisa bertanya ke orang tua atau guru atau siapapun yang dianggap atau mungkin lebih paham dengan informasi itu. Selain itu bisa dicek juga apakah ada informasi lain yang menyatakan sebaliknya dengan informasi tersebut atau tidak,” papar Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi.

Jika itu semua sudah dilakukan dan informasi dirasakan meragukan, tambah Kristomei, maka para pelajar sebaiknya menahan diri untuk tidak menyebarkannya lebih luas.

“Jadi saya harap para pelajar tidak sembarang memposting atau menyebarkan informasi yang diragukan kebenarannya atau bahkan informasi hoaks atau tidak benar. Sebab jika ternyata turut menyebarkan informasi hoaks, siapapun dapat diancam pidana dengan dijerat dengan UU ITE,” jelasnya.

Untuk itu sikap dalam memperlakukan informasi yang ada di dunia maya ini katanya menjadi sangat penting, agar kita tidak dijerat pidana dengan UU ITE.

Menurut Kristomei bahaya lain dari penyebaran informasi hoaks adalah pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa.

“Ingat, hoaks bisa memecah belah persatuan, menghancurkan manajemen baik, bahkan menghancurkan suatu negara. Jadi yang sangat penting adalah, bagaimana kita memperlakukan informasi yang ada serta bagaimana kita menginformasikan sesuatu melalui media sosial atau dunia maya harus arif dan bijaksana,” terang Kristomei.

Karenanya, kata dia, semua lapisan masyarakat mesti memahami hal ini terutama juga pelajar dan kaum muda. “Sebab kalian sebagai pelajar adalah generasi penerus bangsa yang akan mengambil peran dan kepemimpinan dalam kemajuan bangsa ini ke depan,” tuturnya.

Jika semua lapisan masyarakat memahami ini kata Kristomei maka Indonesia tidak akan mudah dipecah belah dengan isu apapun sehingga persatuan terus terjaga.

Kepala SMAN 9 Depok Dede Agus mengatakan tema yang diangkat dalam giat TMMD kali ini sangat tepat diberikan ke siswanya.

“Temanya sangat bagus dan memberi pemahaman bagi siswa kami, agar tidak salah kaprah dalam memahami dan menyikapi setiap informasi yang ada dan beredar di media sosial. Terlihat juga para siswa kami sangat antusias dengan penjelasan yang dipaparkan Kapendam,” tandas Dede. (Wahyu Gondrong)

 553 total views

LEAVE A REPLY