www.depoktren.com–Calo penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk tingkat SMP dan SMA Negeri di Kota Depok berkeliaran di sekolah-sekolah, ‘mengepung’ Kepala Sekolah (Kepsek).
Para calo yang di identifikasi mengaku-ngaku dari kalangan LSM dan wartawan berkilah ingin membantu siswa yang belum mendapat sekolah.
Informasi yang diperoleh, Kepsek SMPN 4 Jalan Merdeka Depok terpaksa mengurung diri diruangan hingga malam. “Kasihan Kepsek, takut pulang karena di luar banyak orang-orang yang mengaku LSM dan wartawan ‘memaksa’ masukan siswa,” ujar salah seorang guru yang tak mau disebutkan namanya, Jumat (13/7/2018) malam.
Beberapa orangtua siswa yang anaknya terdepak dalam PPDB online mengaku ditawari satu jatah bangku di beberapa SMP atau SMA Negeri jika mau membayar sejumlah uang.
Salah satunya diungkapkan Sundari, warga Sukamjaya, Depok, yang hendak memasukkan keponakannya ke SMPN 4.
Saat mengetahui keponakannya terdepak dari SMP 4, sejumlah calo menawarkan bantuan untuk keponakannya agar dapat diterima di SMPN 4, syaratnya diminta Rp 5 juta. “Itu biaya standar umum untuk masuk di SMPN di Depok,” terangnya.
Namun, Sundari, merasa apa yang dilakukan dengan membayar bangku sekolah negeri adalah hal yang salah karena berpotensi merebut hak siswa miskin. “Saya nggak mau, dan lebih baik masuk ke sekolah swasta saja,” tegasnya.
Informasi dari salah seorang Staf Dinas Pendidikan (Disdik) Depok, sejumlah calo PPDB SMP dan SMA negeri di Depok juga “menekan’ Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) minta jatah lima hingga sepuluh bangku untuk setiap sekolah negeri tingkat SMPN.
“Kami sudah tahu modusnya, tapi kami tidak layani dan bilang silahkan ikuti prosedur,” tuturnya.
Dikabarkan, besok, Sabtu 14 Juli 2018,
puncak calo-calo mendatangi sekolah-sekolah karena besok merupakan hari terakhir pendaftaran ulang. “Kami akan minta bantuan polisi untuk berjaga-jaga di sekolah untuk mencegah ulah calo-calo tersebut,” tegasnya. (Red)
970 total views